
Pemerintah Desa Mekarsari dan Destana Bersihkan Saluran Air di Kampung Lebaksari
Mekarsari, 14 Agustus 2025 – Pemerintah Desa Mekarsari bekerja sama dengan Destana (Desa Tanggap Bencana) melakukan aksi nyata dengan mengeruk dan membersihkan saluran air (solokan) di Kampung Lebaksari RT 01 RW 02, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan ini digagas sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan serta respons atas keluhan masyarakat yang telah lama disuarakan namun belum mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten. Di lokasi tersebut, masyarakat bahkan sempat memasang tulisan di dinding atas saluran air bertuliskan:
“KUMAHA IEU SUSUKAN BADE DI KEDUK ATANAPI DI SAEUR”
(“Bagaimana ini, saluran air ini mau dikeruk atau didiamkan saja?”)


Tulisan tersebut telah terpampang sebagai bentuk protes diam warga yang merasa tidak kunjung mendapatkan penanganan atas kondisi solokan yang kian dangkal dan tersumbat.
Kepala Desa Mekarsari, Krisno Hadi, saat ditemui di lokasi menyampaikan keprihatinannya atas kondisi saluran air yang sudah penuh lumpur, dipenuhi sampah, dan ditumbuhi rumput liar.
“Kami sangat prihatin melihat kondisi ini. Solokan ini berperan penting sebagai sistem drainase. Jika tidak dibersihkan secara rutin, bisa menimbulkan banjir dan gangguan lingkungan. Karena itu kami berinisiatif mengajak warga dan Destana untuk melakukan pengerukan dan pembersihan,” ujar Krisno.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kelancaran aliran air, mengangkat lumpur dari dasar saluran, serta menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Selain itu, Krisno juga mengajak seluruh pihak terkait untuk duduk bersama dan mencari solusi komprehensif terhadap persoalan saluran air di Kampung Lebaksari. Menurutnya, lokasi tersebut merupakan titik yang cukup vital karena berada di jalur provinsi serta dekat dengan tanah milik PT KAI dan proyek Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC).
“Kita harus konsisten menyelesaikan masalah ini. Jangan saling lempar tanggung jawab. Harus duduk bareng—warga, pemerintah desa, kabupaten, provinsi, KAI, dan KCIC—untuk menemukan solusi terbaik. Ini demi kepentingan bersama, agar banjir tidak terus terjadi dan lingkungan kita tetap terjaga,” lanjutnya.
Dengan kegiatan ini, Krisno berharap semangat gotong royong dan kesadaran lingkungan masyarakat semakin meningkat. Ia juga berharap pemerintah daerah dan instansi terkait dapat memberikan perhatian lebih agar sistem drainase di kawasan tersebut bisa diperbaiki secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Editor bjnews media com