
KUA Cipatat Berikan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BURS) di Madrasah Aliyah Asy-Syifa: Cegah Pernikahan Dini, Siapkan Generasi Masa Depan
Cipatat, 3 September 2025 – Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja usia sekolah tentang pentingnya menunda pernikahan dini, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cipatat melaksanakan program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BURS) di Madrasah Aliyah (MA) Asy-Syifa, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada Rabu (3/9).
Program BURS merupakan salah satu program prioritas nasional dari Kementerian Agama Republik Indonesia yang bertujuan untuk menekan angka pernikahan usia dini, khususnya di daerah-daerah yang masih memiliki angka pernikahan anak yang tinggi, termasuk di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Dalam kegiatan ini, Kepala KUA Cipatat, H. Fuad Hasim, menjelaskan bahwa bimbingan ini diberikan kepada siswa-siswi kelas XII (12) yang berada di usia rentan untuk menikah dini. Mereka mendapatkan materi tentang:
- Bahaya pernikahan di usia dini,
- Hak-hak anak dan remaja,
- Pentingnya melanjutkan pendidikan,
- Usia ideal pernikahan menurut undang-undang, yaitu minimal 19 tahun bagi laki-laki maupun perempuan.

Kami ingin memberikan pemahaman bahwa masa remaja adalah waktu untuk belajar dan mempersiapkan masa depan. Menikah di usia yang terlalu muda bisa menghambat pendidikan dan perkembangan diri,” ujar H. Fuad Hasim di hadapan para siswa.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber utama dari KUA Cipatat, Aa Ence, yang merupakan penyuluh agama. Dalam pemaparannya, Aa Ence menyampaikan pentingnya bimbingan moral dan spiritual bagi para siswa, terlebih bagi mereka yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti perguruan tinggi, akademi TNI/Polri, atau bahkan dunia kerja dan keagamaan.
dan para siswa yang ikut bimbingan mendapatkan sertifikat BURS dari kUA kecamatan Cipatat kabupaten bandung barat.
Bimbingan seperti ini sangat positif dan mendapatkan respon baik dari berbagai sekolah, baik negeri maupun swasta. Tujuannya jelas: agar para siswa punya bekal akhlak dan nilai-nilai keagamaan yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan,” tutur Aa Ence.
Ia juga menambahkan bahwa pendidikan agama dan moral menjadi pondasi penting agar generasi muda tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, atau permasalahan sosial lainnya.
Kepala MA Asy-Syifa mengapresiasi kegiatan ini dan berharap bimbingan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkala. Dengan pendekatan edukatif dan persuasif, KUA Cipatat dan lembaga pendidikan seperti madrasah diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam menekan angka pernikahan dini dan meningkatkan kualitas hidup remaja di masa mendatang.
Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para siswa menunjukkan antusiasme tinggi terhadap materi yang disampaikan. Mereka juga menyampaikan aspirasi dan harapan mereka terhadap masa depan, yang ingin diraih melalui jalur pendidikan dan cita-cita profesional yang bermacam-macam.
Budi jabrig
Editor bjnews media com